300 Ilmuan Indonesia Curi Teknologi Pesawat Korea Selatan, Dunia Bengong!

Sebanyak 300 ilmuwan dan teknisi pembuat pesawat tempur dari Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan (Korsel) untuk mempelajari pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X.


"Kami akan kirim 200 sampai 300 orang ke Korea," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di Jakarta, baru-baru ini, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (9/1/2016).
Prototipe
Pengiriman 300 tenaga ahli Indonesia ini adalah bagian dari kesepakatan antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam kontrak pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X yang dikerjakan kedua negara.

Dalam kerja sama pengembangan itu Indonesia-Korea Selatan sepakat membagi biaya pembuatan pesawat dalam skema 20 persen untuk Indonesia dan 80 persen dibiayai Korea Selatan.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana Rp18 triliun untuk proyek ini sebagai investasi transfer teknologi dan pembuatan purwarupa pesawat KF-X/IF-X. Saat ini juga sudah disiapkan infrastruktur untuk merakit KF-X/IF-X di Indonesia dengan membuat hanggar di PT DI.


"Meski kita hanya punya 20 persen share development, tapi untuk semua knowledge development pesawat ini kita dapat 100 persen. Transfer teknologinya semua kita tahu, bukan cuma 20 persen tapi 100 persen," kata Budi.

Seluruh teknisi yang dikirim PT DI akan mempelajari seluruh program pengembangan KF-X/IF-X selama tiga hingga empat tahun di Korea Selatan, namun jumlah yang terlibat dalam pembuatan pesawat berbeda-beda pada tiap unit.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan hanya 20 persen orang Indonesia yang dilibatkan dalam pembuatan pesawat unit pertama dan 50 persen pada unit kedua yang dikerjakan di Korea Selatan. Sedangkan satu unit KF-X/IF-X yang dibuat di Indonesia akan melibatkan 80 persen SDM Indonesia.

No comments:

Powered by Blogger.