Muktamar NU Expo 2015 Damai dan Khidmat


Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di jombang kembali dilanjutkan dengan agenda berikutnya. Semuanya kembali berjalan lancar, setelaj jadwal acara sempat molor karena adanya beda pendapat tentang mekanisme pemilihan Rais Am.
Hari Senin (03/08) pejabat Rais Am KH Mutofa Bisri melakukan pertemuan dengan jajaran pengurus PBNU, Pengurus Wilayah dan para kiai sepuh. Dalam pertemuan itu berhasil disepakati soal mekanisme pemilihan pimpinan tertinggi NU. Jika ada hal-hal yang tak bisa disepakati dan diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara oleh para Rois Syuriah.
Hari Selasa (04/04) Muktamar NU kembali dilanjutkan dengan agenda berikutnya, yaitu sidang komisi. Rapat komisi itu dilaksanakan di empat pondok pesantren sampai malam hari. Setelah sidang komisi usai, akan dilakukan pemilihan Rais Am yang baru.
Pidato mengharukan
Agenda yang tersisa adalah pemilhan Rais Am, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Umum PBNU. Pemilihan Ketua Umum dilakukan dengan sistem pemilihan langsung. Setiap peserta muktamar mempunyai satu hak suara.
Pada pembahasan mekanisme pemilihan Rais AM sempat terjadi kekisruhan. Situasi mulai tenang lagi, setelah KH Mustofa Bisri dipilih menjadi pejabat Rais AM dan menyampaikan pidato yang mengharukan.Saat ini ada lima nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat. Yaitu Ketua Umum saat ini Said Aqil Siroj, lalu As'ad Said Ali, Muhammad Adnan, Salahuddin Wahid, dan Idrus Ramli.
Begitu Gus Mus, yang juga dikenal sebagai penulis dan penyair, naik panggung, suasana langsung menjadi tenang.
"Kalau perlu saya mencium kaki anda semua"
Ketika berpidato, Gus Mus berbicara dengan suara serak dan air matanya berlinang. Pemimpin Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Rembang, itu meminta para peserta Muktamar NU agar mengikuti panutan tokoh-tokoh pendiri NU.
"Dengarkanlah saya sebagai pemimpin tertinggi anda. Mohon dengarkan saya, dengan hormat kalau perlu saya mencium kaki-kaki anda semua agar mengikuti akhlakuk karimah, Akhlak KH Haysim Asy'ari dan pendahulu kita", kata.
Pemimpin Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Rembang itu Gus Mus lalu mengajak para peserta Muktamar Jombang merendahkan hati, memikirkan kiprah NU serta visi para pendirinya. Kemudian Gus Mus menutup pidatonya dengan kata-kata:
"Saya sejak belum tidur, bukan apa-apa, karena memikirkan anda-anda sekalian. Saya mohon maaf kepada semua muktamirin terutama yang dari jauh dan tua-tua, teknis panitia yang mengecewakan anda, maafkan lah mereka, maafkan saya. Itu kesalahan saya, mudah-mudahan anda sudi memaafkan saya."




Pengurus NU dan Panitia Muktamar ke-33 NU


Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan pada 1-5 Agustus 2015/16-20 Syawwal 1436, tak saja merupakan forum tertinggi organisasi, melainkan juga sebagai ajang silaturahim antar warga Nahdliyyin. Kehadiran warga Nahdliyyin dalam Muktamar menjadi bagian penting dari Muktamar itu sendiri, dan tidak bias hanya dianggap sebagai “penggembira” semata. Warga Nahdliyyin yang hadir di Muktamar sungguh menyadari bahwa keterkaitan antara warga dan organisasi ada hubungan kultural yang sangat mendalam, seperti dalam hubungan antara santri dan Kiai, hubungan antara alumni dengan keluarga besar pesantrennya. Oleh karena itu, kehadiran warga Nahdliyyin di dalam Muktamar  juga member nilai yang bersifat timbale balik dalam hubungan antara warga dan organisasi. Karena seluruh produk keputusan Muktamar pun akhirnya akan mempunyai arti jika akan berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan warga dalam berbagai segi kehidupannya.

Salah satu bentuk pelayanan Panitia Muktamar kepada warga Nahdliyyin yang hadir di Muktamar adalah berbagai forum terbuka yang memungkinkan terjadinya interaksi antar sesame warga dan dengan kalangan pengurus Nahdlatul Ulama. Panitia sedapat mungkin membuka partisipasi warga melalui berbagai event, semisal diskusi, panggungseni budaya, bazar, dan lain-lain. Diharapkan dengan sarana seperti itu para hadirin warga Nahdliyyin merasa nyaman selama perhelatan Muktamar baik di kota Jombang, di pesantren-pesantren yang menjadi tempat acara persidangan, maupun di tempat-tempat yang disediakan khusus untuk pendukung acara Muktamar.

Semoga Muktamar ke 33 di Jombang kali ini benar-benar menjadi “milik” warga Nahdliyyin.



Venue Muktamar ke-33 NU dan Expo


Alhamdulillah NU kembali akan menyelenggarakan muktamar yang ke-33 di Jombang. Tentu menjadi pertimbangan yang mendalam, kenapa Jombang menjadi pilihan. Disamping menyongsong usia NU yang ke-100, terlebih lagi untuk menyerap semangat atau ruh dibentuknya NU 90 tahun silam oleh para muassis (pendiri), yaitu KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng, KH. Wahab Hasbullah Tambak Beras dan KH. Bishri Syamsuri Denanyar.

Benang merah yang diharapkan muncul adalah keselarasan pergerakan tiga pilar penyangga lahirnya NU 1926, yaitu; Nahdlatul Wathon berorientasi nasionalisme religius, Nahdlatul Tujjar  berorientasi ekonomi dan Tashwirul Afkar berorientasi religiusitas dan pemikiran. Selama puluhan tahun, tenaga dan pikiran tokoh NU terlarut dalam perjuangan wathoniyah. Sekarang saatnya recovere dunia pendidikan dan empowerment  ekonomi keumatan.

Kita kilas balik, termaktub dalam fatsal 3 statuen NU 1926 manandaskan bahwa tugas NU diantaranya untuk memberantas kemiskinan, memperhatikan anak yatim dan memperhatikan usaha-usaha perekonomian. Ini artinya, warga nahdliyin harus sejahtera. Semua warga nahdliyin harus merasakan pemerataan pembangunan. maka, Stakeholders NU perlu bersinergi dengan pemerintah dan swasta untuk selalu memfasilitasi pemberdayaan ekonomi umat.

Pameran ‘Muktamar NU Expo 2015’ adalah visualisasi dari salah satu bentuk sinergitas antara NU, Pamerintah dan pelaku usaha dalam upaya eksplorasi kreatifitas sumber daya manusia serta peningkatan daya saing produksi. Event ini bisa dikatakan wujud kepedulian NU pada Bangsa Indonesia agar bersama-sama bangkit menghadapi ‘derasnya arus’ Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (CAFTA) maupun  pasar bebas ASEAN 2015 (MEA).

Penguatan basis real ekonomi adalah kunci menghadapi perdagangan bebas dunia. ini sejalan dengan program pemerintah. Ribuan pesantren dan warga pedesaan, yang menjadi basis nahdliyin, mesti dilihat sebagai benteng ekonomi bangsa. Oleh sebab itu, kami sampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak, baik instansi pemerintahan, perusahaan swasta, lembaga ke-NU-an maupun masyarakat luas yang ikut mensukseskan Muktamar NU Expo 2015.

sumber : 
http://www.dw.com/id/tokoh-nu-pidato-muktamar-jombang-pun-damai-dan-lancar/a-18626305
muktamarnuexpo2015.blogspot.com/2015/05/sekilas-tentang-muktamar-nu-expo-2015.html

No comments:

Powered by Blogger.