Para Pemersatu Bangsa: Dalam Hal Ini Kita Tidak Pernah Terpecah!

Kredit by Otakcerdas Design Artis korban kejahatan teknologi siber
Otakcerdas | Pada tahun 2018 ini adalah momen kita merasakan tahun politik walaupun pada tahun kemarin dan tahun yang akan datang merupakah tahun politik juga. namun lebih dari pada itu, ada sesuatu yang harus kita pahami dalam melewati tahun politik ini. ada sebuah konsensus para pendiri bangsa yang harus kita jaga, yaitu persatuan Indonesia.

Namun di zaman now ini banyak sekali hal-hal kecil yang berhubungan dengan politik praktis yang bisa membuat terjadinya perpecahan, parahnya lagi hal kecil itu bisa dibesarkan oleh oknum-oknum politik yang sangat berkempentingan untuk mendulang suara di pemilihan nanti, mereka sama sekali tidak peduli dengan persatuan bangsa yang sangat dipertaruhkan di pemilu ini.

Untungnya para Millenials punya cara sendiri untuk tetap bersatu dalam keberagaman, dan cara ini tidak bisa dipraktikan oleh selain generasi millenials. yaitu idola pemersatu bangsa seperti yang tergambarkan di atas. walaupun agak akward momen, namun tidak bisa disangkal lagi bahwa Hanna Anisa dan kawan-kawan bisa membuat kita tetap bersatu dalam keberagaman.

Percaya atau tidak, para generasi millenials terutama kaum pencari link hanna anisa, link luna, link aura dan lain sebagainya khas gaya generasi millenials sayap kiri ini. mereka guyub rukun saling membantu dalam hal berbagi kebahagiaan, tidak peduli apa latar belakangnya. pokoknya kalau ada yang minta bantuan pasti akan langsung di bantu, contohnya ketika ada seseorang yang mencari link para anggota lain tidak peduli apa latar belakang si pencari bantuan.

Anggota lain tidak peduli dengan apa agamanya, apa sukunya. mereka yang belum bisa membantu untuk mencarikan link, berusaha tetap membantu untuk memberikan komentar 'UP' supaya postingan tetap bertengger di atas. dan yang bisa membantu akan segera memberikan linknya.

Rupanya gaya khas saling membentu diatas perlu kita pahami dan diambil khikmahnya. ingat politisi yang kita dukung di atas sana tidak peduli dengan persatuan kita, mereka hanya mengandalkan nafsu untuk berkuasa. menghalalkan segala cara baik dengan menyerang ras, cuku bahkan menggunakan agama untuk mewujudkan nafsu untuk berkuasa.

Kita sebagai generasi muda harusnya tidak terbawa oleh sifat permusuhan mereka, karena apa yang akan mereka dapatkan ketika berkuasa, itu tidak akan kamu dapatkan juga jadi percuma membela mati-matian di medsos untuk mendukung calon pilihan kamu. cukup dengan lihat kinerjanya, jika suka pilih. jangan sampai budaya saling membuli terjadi.

Jika hal itu terjadi, ingatlah bahwa kita adalah saudara yang dulunya saling membantu untuk mendapatkan link, jika berbeda pilihan karena agama, ingatlah bahwa ketika kita atau orang lain mencari link, mereka tidak pernah menanyakan apa agamamu, yang mereka inginkan hanya membantu membuatmu bahagia.

Tidak perlu membawa-bawa atas nama agama. kalau pada akhirnya ketika ada video viral yang baru kamu ikut mencarinya dengan akun palsu dan mengemis-ngemis di grup esek-esek. tidak perlu mengatasnamakan agama jika pada akhirnya kamu ikut mendownload video viral tersebut.

Jangan terlalu fanatik dengan pilihan politik, apalagi kalau mereka menggunakan agama untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya. ingat, bahwa kamu tidak pantas untuk mengatasnamakan agama untuk kepentingan politik. karena kamu masih mencari link ketika ada yang viral di jagat maya ini. kalau ada yang profokator cukup di diamkan saja.

Karena ketika kita ikut berkomentar maupun memberikan reaksi apapun, itu akan membuat postingan profokasi itu menjadi trend. tetapi jika di diamkan, itu akan membuat postingan profokasi itu tenggelam di jagat maya. karena itulah yang namanya algoritma sosial media. untuk itu besok ketika pemilihan umum, baik pemilihan kepala daerah serentak maupun pilpres 2019, kita cukup datang ke tps untuk memberikan suara.

Setelah itu pulang dan jangan ikut-ikut memberikan profokasi yang bisa menyebabkan perpecahan. karena kita selalu bersaudara. INGAT, mereka yang bukan saudaramu dalam seiman, adalah saudara dalam kehanna-anisaan.

No comments:

Powered by Blogger.