Islam Pasca Meninggalnya Nabi Muhammad SAW

Islam Pasca Meninggalnya Nabi Muhammad SAW
Islam Itu Siapa - Perginya Nabi Agung Muhammad SAW merupakan kejadian yang sangat memilukan hati, apalagi ketika membaca cerita tentang kepergian nabi yang menggambarkan Nabi tidak ingin merepotkan sahabat-sahabatnya. ketika berhari-hari sahabat nabi menemaninya karena Nabi Muhammad sakit demam yang parah, namun esoknya Nabi sembuh dari sakit demam itu dan memerintahkan sahabatnya untuk beraktivitas seperti biasa.

Namun kejadian tak terduga justru dialami oleh para sahabat, ketika Nabi sembuh dari sakitnya, kemudian sahabat berfikir untuk meninggalkan nabi untuk beraktivitas seperti biasa, disaat itulah nabi meninggal dunia. sahabat yang awalanya menemani nabi kemudian pergi merasa sangat kehilangan, mereka berfikir andaikan tadi tetap bertahan menemani nabi.

Sahabat yang paling tidak percaya atas kepergian nabi adalah sahabat Umar ibn Khatab. bahkan dia berpidato di depan masyarakat bahwa barang siapa yang percaya kalau Muhammad wafat akan di potong tangan dan kakinya, karena dia percaya bahwa saat ini muhammad seperti musa, hanya mengahdap Allah sebentar, dan nantinya setelah 40 hari akan kembali hidup lagi.

Melihat dan mendengar Umar berteriak demikian, sahabat Abu bakr segera mengalihkan perhatian masyarakat untuk mendengar pidatonya, "Barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sekarang dia sudah mati, tapi barang siapa yang menyembah Allah, maka Allah tidak akan pernah mati". mendengar ucapan Abu Bakr, sahabar Umar langsung jatuh ketanah.

kenapa langsung tersungkur ketanah? karena saat itu sahabat umar baru saja sadar bahwa Nabi Muhammad telah meninggal dunia.

Beberapa saat setelah berita meninggalnya nabi tersebar, kaum anshor dan muhajirin berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan membentuk dua kubu yang berbeda ditempat yang jauh berbeda, mendengar informasi ini Abu bakr dan Umar segera menghampiri kaum anshor.

Rupanya kaum anshor sedang berunding untuk memikirkan siapa pemegang kekuasaan setelah meninggalnya nabi, sungguh ironis. jenazah nabi saja masih berada di kamarnya. tetapi kaum-kaum yang lemah imanya ini sudah berunding untuk berusaha mendapatkan kekuasaan, supaya kuasa dunia islam berada di kaum anshor.

Melihat hal ini terjadi, Abu bakr dan Umar ikut berunding dan memberikan pernyataan didalam alquran, bahwa kaum muhajirin adalah kaum yang diutamakan, oleh karena itu kekuasaan atau khalifah akan berada di pihak kaum Muhajirin. awalnya kaum anshor sangat menentang itu, tetapi setelah di nasihati oleh Abu bakr, akhirnya dua kelompok Muhajirin dan anshor berikrar bersama untuk mengangkat Abu bakr (sahabat paling dekat dengan nabi) untuk menjadi pemimpin mereka atau Khalifah.

Setelah masalah kekuasaan selesai muncul permasalahan baru, yaitu dimana Jenazah nabi akan dimakamkan. Kaum Muhajirin berpendapat supaya jenazah Nabi dimakamkan di Mekkah, karena itu adalah tanah kelahiranya, tumpah darahnya ada di mekkah. namun di lain pihak ada yang berpendapat supaya jenazah nabi di makamkan di Yerusalem (Palestina-Israel).

Kenapa di Yerusalem? karena mereka berpendapat bahwa kota yerusalem adalah kota yang berisi makam para nabi, sehingga mereka ingin Nabi Muhammad juga dimakamkan bersama para nabi lainya yang telah terdahulu. namun pada akhirnya mereka bersepakat dengan pendapat yang menyatakan bahwa Nabi harus di makamkan di Madinah.

Kenapa madinah? karena mereka berpendapat bahwa madinah adalah kota yang melindungi nabi dan mengasihi nabi, sehingga sebaiknya nabi dimakamkan di Madinah saja, akhirnya dengan pendapat itu, seluruh negara persemakmuran islam setuju untuk memakamkan Nabi di kota madinah, tepatnya di dalam kamar beliau, tempat terakhir nabi menghembuskan nafas.

Akhirnya setelah berbagai macam permasalahan yang timbul terselesaikan dengan baik, Nabi Agung Muhammad SAW dimakamkan pada tengah malam rabu 14 Rabiulawal, tepatnya 2 hari setelah nabi meninggal dunia. ternyata permasalahan umat islam belum selesai, ada masalah baru, yaitu konflik perangnya Aisyah dengan Menantu Nabi Khalifah Ali ibn Abi Thalib. namun pembahasan akan dilanjut di BAB 4: Konflik Istri Nabi dan Menantunya.

No comments:

Powered by Blogger.