5 Alasan Kenapa Kerajaan Indonesia Dulu Ogah Kuasai Australia Meskipun Bisa


Otakcerdas.com - Pernah kah terpikir olehmu, kenapa kerajaan-kerajaan Indonesia zaman dulu tak mencoba untuk menjelajahi Australia dan kemudian menaklukkannya? Padahal kalau seumpama terjadi, mungkin saja wilayah Indonesia tak hanya Sabang sampai Merauke, tapi Sabang sampai Brisbane.

Kalau bicara kemungkinan, sangat mungkin dan mudah bagi orang dulu kalau ingin menjelajahi Australia karena jaraknya yang amat dekat. Madagaskar saja lho sanggup dihampiri, tentulah bukan hal yang susah untuk mampir ke Australia. Namun, kenyataannya, negeri yang luasnya empat kali lipat Nusantara ini tak pernah tersentuh.



Tentunya orang-orang dulu punya alasan khusus kenapa tak punya keinginan untuk menguasai Australia. Tentu tidak ada bukti otentik untuk ini, maka mari kita bermain logika ria untuk memecahkannya. Simak ulasan menariknya berikut.

1. Kerajaan Lebih Condong Ingin Menguasai Daerah Utara


Kalau dilihat dari riwayatnya, Majapahit misalnya, kerajaan ini menguasai daerah-daerah semenanjung melayu seperti Singapura, Malaysia, dan sekitarnya. Dari sini, kita bisa ambil kesimpulan kalau orientasi penguasaan wilayah Majapahit adalah ke utara. Bahkan Kamboja konon ditaklukkan pula walaupun ternyata cuma jadi negara sahabat.

Meskipun sesungguhnya sangat dekat, Australia letaknya ada di selatan Nusantara. Makanya, orang-orang pun tak terlalu concern alias perhatian dengan wilayah ini. Makanya, meskipun sangat mudah tapi karena bukan target, Australia pun di-skip dari misi ekspansi wilayah.


2. Australia Tidak Menjanjikan Hal-Hal yang Menyenangkan


Alasan logis kedua untuk pertanyaan kenapa kerajaan-kerajaan dulu tak ingin menguasai Aussy, adalah karena Negeri Kangguru ini tidak punya apa-apa. Kalau kamu lihat peta di Google Earth, hal ini masuk akal. Australia lebih banyak padang pasirnya dari pada hutan-hutan yang kaya.

Pelaut kerajaan pernah ke Australia, hanya saja ketika melihat pemandangan yang begitu tandus dan kering, akhirnya diputuskan kalau negeri itu tak layak untuk dikuasai. Soal pelaut Nusantara yang ke Australia, hal tersebut memang benar. Suku Bugis dikatakan pernah mampir ke Australia dalam rangka untuk berdagang.

3. Kepercayaan Orang Majapahit yang Unik


Ada sebuah literatur yang mengatakan kalau orang-orang Majapahit percaya jika lautan selatan adalah ujung dari dunia. Makanya, mereka pun berasumsi jika setelah tepi dunia takkan ada apa pun. Alhasil, orang-orang dulu itu pun bisa dipastikan tak percaya jika ada bagian Bumi lain setelah laut selatan, yakni Australia.

Orang-orang dulu dikenal sangat taat dengan apa yang dipercayainya. Begitu mendengar jika laut selatan adalah tepian, ya sudah, mereka pun tak berpikir ingin melakukan penjelajahan. Jika saja mereka mau nekat dan penasaran, mungkin saja akan terjadi penaklukan.


4. Mitos Tentang Laut Selatan yang Sangat Dipercaya


Jika hari ini klenik masih belum bisa hilang, apalagi zaman kerajaan dulu. Pasti apa-apa selalu dikaitkan dengan klenik termasuk tentang laut selatan. Orang-orang dulu percaya kalau lautan ini adalah sumber mala petaka. Alhasil, pihak kerajaan pun memilih untuk menjauhi daerah ini dan fokus ke utara.

Ada juga kepercayaan lain yang menyebar di masyarakat dulu tentang laut selatan. Dikatakan bahwa barang siapa yang berlayar ke arah selatan, dipastikan tak akan kembali lagi. Kepercayaan ini pun mengakar kuat dan tak seorang pun yang akhirnya berani melakukan penjelajahan ke selatan.


5. Kerajaan Indonesia Tidak Semuanya Pelaut


Menempati wilayah maritim membuat orang-orang Indonesia jago melaut. Fakta ini memang benar, tapi salah kalau kita berpikir semua orang Nusantara dulu jago melaut. Memang beberapa sangat ahli berlayar, tapi mayoritas orang dulu adalah petani. Makanya kemudian Nusantara juga dijuluki agraris.

Logika orang-orang dulu, daripada melakukan pelayaran yang mungkin saja tanpa membawa hasil, lebih baik mengelola apa yang ada. Indonesia dulu juga masih sangat luas untuk dieksplorasi. Makanya, menguasai Australia pun tak masuk dalam benak mereka.

Seumpama sejarah bisa diplintir dan orang-orang Indonesia berhasil menguasai Australia yang sepi, mungkin wajah negara kita sekarang akan sangat-sangat lain. Australia kering dan tandus memang, tapi lihat saat ini. Negara tersebut berkembang sangat baik bahkan melebihi Indonesia yang suburnya tak karuan. Sayangnya, sejarah sudah tidak mungkin diulang.

No comments:

Powered by Blogger.