Muslim Indonesia: The Golden Age of Islam Nusantara
The Golden Age of Islam Nusantara |
Karena seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya Proses Masuk Islam di Nusantara yaitu karena cara masuknya islam ke Indonesia itu menggunakan cara Nabi Muhammad SAW, tidak seperti menyebarnya islam di dataran arab dan sekitarnya.
Indonesia sekarang menjadi cerminan islam yang damai, karena contoh islam dari timur tengah tempatnya munculnya islam sudah tidak bisa menjadi acuan. bagaimana tidak? di timur tengah saat ini sedang bergejolak perang besar-besaran yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. bukan sispa-siapa, yang berperang disana adalah islam yang melawan islam sendiri.
Hal itu disebabkan karena islam di dataran arab tersebar karena proses penaklukan kerajaan atau negara. sehingga memang islam masuk bukan dengan perdamaian. berbeda dengan di Indonesia dimana islam masuk dengan akhlak yang menyebabkan orang lain yaitu penduduk lokal tertarik dan menyukai islam.
Islam Nusantara (Indonesia) adalah the realnya islam Indonesia dimana leluhur mereka masuk islam karena ingin dan dengan ikhlas tanpa paksaan. kajian Al-Quran di Indonesia juga menjadi acuan di dunia. karena di arab sana Al Quran kebanyakan hanya menjadi bahan bacaan saja. dimana orang mampu mengahafal Quran menajdi di agung-agungkan.
Di Indonesia tidak, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama. bagi orang NU terutama bagi kalangan-kalangan kyai tingkat tinggi Al-Quran bukanlah bahan bacaan saja, tetapi sebuah sastra dimana di dalamnya terdapat makna dan maksud (bukan terjemahan) yang disampaikan oleh Quran. Umat Nahdlatul Ulama tidak hanya sekedar membaca dan mengahafal Al-Quran, karena itu masih tingkatan anak SD.
Seperti yang tergambar di lambang Nahdlatul Ulama, disana ada logo bintang sembilan yang artinya, apabila ingin mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam Al-Quran maka harus menguasai ilmu alat pembedah Al-Quran yang jumlahnya ada sembilan seperti Nahwu, Sorof, Balaghoh, Mantiq, Bayan, dan lain sebagainya. sehingga apabila menguasai ilmu itu maka akan menggenggam dunia.
Namun di logo NU juga ada tali tambang yang tidak terikat dengan kencang, yang artinya Islam Nusantara itu tidak keras (orang jawa bilang atos). Islam Nusantara sangat toleran dengan berbagai macam hal, itulah yang menyebakan umat NU menjadi umat yang sangat peduli dengan umat agama lain. Namun diluar sana banyak sekali fitnah yang menyelewengkan NU yang notabene adalah Islam Nusantara yang diubah menjadi ANUS (Aliran Islam Nusantara) dengan berbagai macam fitnah yang di sebarkan, akan dijelaskan pada BAB 10: Serigala Dibalik Topeng 'Umat Islam'.
No comments: