Dibudidayakanya 'Aqidatul Awam' di Dunia Islam
Dibudidayakanya 'Aqidatul Awam' di Dunia Islam |
Dengan berbagai sejarah yang telah dilalui diatas, menandakan masa kemajuan islam bukan akibat dari sistem pemerintahanya (Khilafah), tetapi cara orang-orang dizamanya dalam berfikir menggunakan otaknya untuk memberikan kebaikan bagi kehidupan.
Buktinya Masa ke-emasan islam hanya terjadi di kekuasaan Bani Abbasiyah, kekhalifahan sebelum dan sesudahnya bukanlah masa ke-emasan, bahkan sesudahnya sampai ke bani ustmaniyah menjadi kekhalifahan terakhir umat islam. yang menandakan sudah tidak ada lagi yang namanya negara islam dengan berbagai macam negara persemakmurannya.
Kembali lagi pada topik utama, Setelah Bani Abbasiyah (zaman emas) runtuh cara pandang umat islam diubah sebesar-besarnya, yang awalanya umat islam mengkaji Al-Quran dengan gigih nan cerdas untuk pengembangan ilmu pengetahuan kedokteran, astronomi dan algoritma. menjadi tidak lagi secemerlang sebelumnya.
Al-quran yang sebelumnya dikaji untuk pengetahuan kemaslahatan umat, sekarang menjadi bahan bacaan saja, dimana yang membaca Al-Quran akan mendapatkan pahala dan akan dimasukan ke surga kelak.
Padahal itu adalah pemahaman untuk orang awam, pahala dan surga adalah iming-iming supaya umat islam mau membaca Al-Quran, namun tujuan utama yang sebenarnya Nabi Muhammad harapkan adalah umatnya mau membaca dan kemudian terangsang otaknya untuk mengkaji lebih dalam tentang Al-Quran guna untuk kebaikan kehidupanya.
Namun Aqidatul awam terus berkembang sampai sekarang, dimana umat islam hanya ingin belajar membaca dan menghafal Al-quran, sedikit sekali umat islam yang tergerak untuk belajar mengkaji dan membedah Al-Quran (Ilmu Nahwu, Sorof, Balaghoh, Ma'ani, Bayan, Mantiq).
Padahal dengan mempelajari ilmu itu, umat islam akan benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya di katakan oleh Al-Quran, tidak hanya mengerti apa yang tersurat (Terjemahan Al-Quran) tetapi benar-benar tahu dan paham apa yang tersirat (Makna yang sebenarnya). karena Al-Quran adalah sastra yang tinggi jadi tidak cukup bagi kamu untuk belajar membaca dan mengahafal terjemahanya. bisa SALAH BESAR jika hanya belajar sampai situ saja.
Marilah kita sebagai umat islam untuk tidak menggunakan Aqidatul Awam sebagai pedoman hidup, mungkin aqidatul awam cocok untuk anak-anak, namun jika sudah beranjak dewasa jangan gunakan lagi aqidah awam itu. berganti menjadi aqidatul haq (Aqidah yang sebenarnya), diluar sana ada yang sengaja menginginkan umat islam menjadi bodoh seterusnya dengan berpedoman pada aqidatul awam.
Sehingga mereka terus menguasai sisi ekonomi dan pengetahuan, sekarang mereka sedang sibuk untuk melakukan berbagai macam penemuan-penemuan teknologi dan sosial dengan mengambil pengetahuan kuno dari kitab-kitab berbagai macam agama, sedangkan kita umat islam disini sebagai pemilik Al-Quran hanya bisa membaca dan menghafal Al-Quran, tanpa tahu maksud yang sebenarnya apa yang di sampaikan oleh Al-Quran.
Ayo para pemuda dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan, apapun studi mu hari ini, jangan gunakan Al-Quran sebagai bahan bacaan yang kamu juga tidak tahu arti bahkan maknanya. cari perdalaman kajianmu tentang pengetahuan di dalam Al-Quran. Mungkin sekarang yang mengkaji Al-Quran hanya mahasiswa di jurusan kajian Al-Quran. padahal akan sangat besar manfaatnya apabila yang mempelajari Kajian Al-Quran adalah orang-orang teknokrat (Akademisi teknik dll).
Nah pada pembahasan selanjutnya adalah tentang bagaimana cara penyebaran agama islam di dataran arab, ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi islam dizaman sekarang, bisa dilanjut di BAB 7: Proses Penyebaran Islam Di Arab Pasca Peninggalan Nabi Muhammad SAW.
No comments: